Sudah beberapa dekade terakhir ini masalah polusi udara tidak bisa disepelekan. Selain mengganggu kesehatan, polusi udara juga mengakibatkan hujan asam. Hujan asam merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur mempengaruhi kehidupan manusia. Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia pertama kali menulis tentang polusi udara di Inggris.
Hujan asam disebabkan oleh terbentuknya asam diudara akibat bertemunya uap air dengan gas-gas pembentuk asam. Biasanya terjadi didaerah industri dan perkotaan. Gas yang sering menjadi penyebab hujan asam antara lain:
1. CO2 dan CO, yang berasal dari asap kendaraan bermotor, dll. ketika bertemu dengan uap air (H2O) akan membentuk H2CO3 (Asam Karbonat) yang termasuk kategori asam lemah.
2. H2S dan SO2 yang berasal dari pembakaran belerang. umumnya ditemukan didaerah industri berat, ketika bertemu dengan uap air akan membentuk senyawa H2SO4 (asam sulfat) yang termasuk asam kuat.
DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN BAGI TANAMAN
Pencemaran udara akan menhambat fotosintesis dan imobilisasi hasil fotosintesis. Akibatnya akar kekurangan energi karena hasil fotosintesis tertahan di tajuk. sehingga pohon menjadi lemah dan mudah terserang hama-penyakit.
Resiko hujan asam cenderung meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri dan otomotif di dunia, sehingga lambat laun akan berdampak keseimbangan ekosistem. Hujan asam akan mengakibatkan pH tanah menjadi rendah serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti Alumunium. akar halus akan mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan air terhambat. hal ini menyebabkan tanaman kekurangan air dan hara dan akhirnya mati.
Kadar SO2 yang tinggi akan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan daun. Hal ini mengakibatkan proses fotosintesis terhambat, sehingga pertumbuhan tanaman pun tidak maksimal. Menurut Soemarmoto (1992), daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium rendah padahal magnesium merupakan salahsatu unsur esensial bagi tanaman.
mikroba tanah akan mati saat pH tanah menjadi asam, karena mikroba merupakan mahluk yang rentan akan perubahan lingkungan.
KIAT MENANGGULANGI
1. Pengapuran. Pengapuran akan meningkatkan pH tanah sehingga akan mengatasi resiko keracunan Al dan kekurangan Phospor.
2. Pemberian Bahan Organik. Bahan
organik selain dapat meningkatkan kesuburan tanah juga mempunyai peran penting
dalam memperbaiki sifat fisik tanah. Bahan organik dapat meningkatkan agregasi
tanah, memperbaiki aerasi dan perkolasi, serta membuat struktur tanah menjadi
lebih remah dan mudah diolah. Bahan organik tanah melalui fraksi-fraksinya
mempunyai pengaruh nyata terhadap pergerakan dan pencucian hara. Asam fulvat
berkorelasi positif dan nyata dengan kadar dan jumlah ion yang tercuci,
sedangkan asam humat berkorelasi negatif dengan kadar dan jumlah ion yang
tercuci. Penyediaan bahan organik dapat pula diusahakan melalui pertanaman
lorong (alley cropping). Selain pangkasan tanaman dapat menjadi sumber
bahan organik tanah, cara ini juga dapat mengendalikan erosi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penanaman Flemingia sp. dapat meningkatkan pH tanah
dan kapasitas tukar kation serta menurunkan kejenuhan Al.
3. Pemberian Pupuk Pelengkap yang mempunyai sifat basa. Beberapa penelitian menunjukkan, aplikasi pupuk pelengkap Plant Catalyst 2006 dengan aplikasi tabur selain menyediakan nutrisi lengkap, juga akan menaikkan pH tanah secara signifikan sedangkan aplikasi semprot dapat menjadikan daun tanaman menjadi hijau, bebas dari bercak sehingga proses fotosintesis akan berlangsung secara optimal.
No comments:
Post a Comment