Pada saat para petani di Bangka
frustasi karena kebun ladanya rusak terserang penyakit daun menguning dan gagal
buah, Maryudi justru membuka kebun lada (sahang) di Ds. Sika, Kec. Tempilang,
Bangka barat. Ia menanam sebanyak 1.350 bibit steklada varitas Lampung, Mrapen
dan Jambi di kebun seluas 0,36 Ha.
Yang membuat ia yakin adalah produk
andalannya berupa plant catalyst 2006 yang telah diaplikasikan selama 3 tahun
dan telah terbukti memberikan hasil yan menawan dari pertumbuhan dan produksi
tandan buah segar (TBS) sawitnya dalam umur kurang dari 5 tahun.
Maryudi mengaplikasikan tabor 10
g/lubang sebelum tanam lada. Setelah tunas lada tumbuh maka mulai umur 2 minggu
ia semprotkan plant catalyst 2006 takaran 40 gram per tangki 17 liter dilakukan
tiap 2 minggu sekali. Pupuk NPK diberikan 2 bulan sekali di musim hujan
sebanyak 1 gengam (1 ons) per pohon.
Saat tanaman ladanya umur 30 bulan
(2,5 tahun) tanda-tanda bakal kejayaan panen mulai terlihat dari lebatnya buah
lada. Ia sudah dapat memproyeksikan hasil panen ladanya akan didapat sebanyak 3
on (asumsi hasil panen minimal 2,25 kg/pohon).
Harapan Martyudi yang pernah menjadi anggota DPRD II Kab. Bangka barat,
para petani lada Bangka bergairah lagi menanam lada, karena sudah tersedia
solusi plant catalyst 2006 untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil panen lada
yang baik. Dengan demikian Bangka yang sejak dulu tersohor sebagai pulau lada
atau “sahang” tetap dapat mempertahankan identitasnya dan tidak tergeser oleh
daerah lain.
sumber: http://pupukpelengkap.blogspot.co.id/2011/05/membangun-lada-bangka.html
No comments:
Post a Comment