Tebu merupakan tanaman strategis
untuk dikembangkan di Indonesia. Kebutuhan gula nasional yang saat ini mencapai
5,70 juta ton, sementara saat ini produksi gula nasional baru mencapai 3,2 juta
ton.
Untuk itu perlu langkah strategis
untuk memenuhi kekurangan produksi tebu tersebut, salahsatunya dengan memperbaiki
pola pembibitan & Budidaya tanaman tebu.
Salah satu metode pembibitan yang
saat ini sedang digalakkan oleh Perkebunan Tebu nasional yaitu dengan metode
Singgle Bud Planting. Teknologi dari Brazil dan Columbia ini memiliki beberapa
keunggulan diantaranya:
1. Mempunyai
daya tumbuh yang seragam
2. Jumlah
anakan yang dihasilkan lebih banyak
3. Hemat
tempat dalam proses pembibitan
4. Biaya
pembibitan yang diperlukan relative lebih murah.
Adapun proses pembibitan dengan
metode ini antaralain:
1. Seleksi
Bibit
Proses seleksi
bibit ini merupakan bagian yang sangat penting karena seleksi ini sangat
menentukan terhadap kemurnian bibit yang akan kita tanam. Seleksi ini
dimaksudkan agar bibit varietas lain tidak tercampur, sehingga pertumbuhan tebu
dapat seragam.
2. Pengeplongan/
pemotongan bibit
Bubut dipotong
per ruas sehingga tinggal 1 mata tunas.
3. Perlakuan
Hot Water Treatment
Dengan merendam
bibit dengan air 45 derajar celcius, berfungsi untuk memecah dormansi benih.
4. Pemberian
ZPT dan Disinfektan
5. Penanaman
mata bibit ke bedengan dengan jarak 2x2 cm. bibit ditanam selama 10- 15 hari,
setelah bibit berdaun 3 (10-15 hari), bibit dipindah ke potray.
6. Pemindahan
bibit Ke Potray
Prinsip dasar
kegiatan ini adalah, tanaman diberikan media tanam yang terbatas, dengan
sedikit unsur hara tambahan (5 grNPK per 70 mata tunas). Tujuannya agar bibit
kerdil dan mempunyai ruas-ruas pendek. Dari ruas pendek inilah nantinya
diharapkan, akan tumbuh tunas barusetelah bibit ditanam di lapangan.
7. Penanaman
bibit di lahan
Penanaman di lahan
dilakukan setelah berumur 2- 2,5 bulan di potray.
No comments:
Post a Comment