Hasil Panen yang meningkat merupakan suatu dambaan semua petani dan pemerintah dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Akan tetapi dengan kondisi tanah di Indonesia yang sebagian besar mengalami kerusakan akibat Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan secara terus-menerus, sehingga membuat lahan pertanian menjadi bantat. Tentu sangat sulit jika tidak dilakukan perubahan yang mendasar dan menyeluruh dari para petani sendiri.
Tanah di Indonesia pada umumnya telah menyipan Hara yang lengkap dengan jumlah yang tinggi, Ini bisa terlihat dari pola pemupukan yang biasa dilakukan petani yang cenderung berlebihan dan dilakukan secara terus menerus. Namun pertanyaannya adalah apakah jika petani menghentikan penggunaan pupuk dengan alasan Nutrisi yang tersimpan ditanah saat ini sudah banyak bisa serta merta berhasil??
Nitrobacter merupakan Teknologi Alternatif yang bisa menjawab itu. Dengan Nitrobacter, Tanah yang tadinya rusah dan bantat dapat kembali subur hanya dalam waktu yang singkat. Penambahan Nitrobacter dalam jumlah banyak, memungkinkan tanah akan didominasi oleh 1 jenis bakteri sehingga kinerja bakteri tersebut dapat berlangsung dengan cepat, karena bakteri sejenis dapat bekerja secara sinergis.
Nitrobacter akan mengolah Unsur hara yang terikat ditanah menjadi Unsur hara yang siap diserap tanaman, sehingga petani tidak perlu lagi mengeluarkan baiaya lebih untuk pembelian pupuk.
Selain itu, tanah yang terinjeksi oleh nitrobacter juga menjadi gembur sehingga banyak menyimpan air. Dengan banyaknya air yang tersimpan di tanah, Proses budidaya dapat berlangsung lebih lama. Jika sebelumnya di tanah tadah hujan hanya bisa ditanami 2 kali, dengan teknologi ini memungkinkan tanah dapat ditanami hingga 3 kali.
Sekarang, semua tergantung tekad para petani. Apakah Petani masih belum mau meninggalkan kebiasaan lamanya? Atau Mau beralih ke kebiasaan baru yang ramah lingkungan?
No comments:
Post a Comment