3.8.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama
penyakit yang menyerang tanaman bawang merah antara lain adalah ulat grayak
Spodoptera, Trips, Bercak ungu Alternaria (Trotol); otomatis (Colletotrichum),
busuk umbi Fusarium dan busuk putih Sclerotum, busuk daun Stemphylium
dan virus.
Pengendalian
hama dan penyakit merupakan kegiatan rutin atau tindakan preventif yang
dilakukan petani bawang merah. Umumnya kegiatan ini dilakukan pada minggu kedua
setelah tanam dan terakhir pada minggu kedelapan dengan dengan interval 2-3
hari.
Pengendalian hama
dan penyakit yang tidak tepat (pencampuran 2-3 jenis pestisida, dosis yang
tidak tepat, spuyer (nozzle) yang tidak standar) dapat menimbulkan masalah yang
serius (kesehatan, pemborosan, resistensi hama dan penyakit, residu pestisida,
pencemaran lingkungan dsb). Salah satu cara yang dianjurkan untuk mengurangi
jumlah pemakaian pestisida adalah dengan tidak mencampurkan beberapa jenis
pestisida, memakai konsentrasi pestisida yang dianjurkan, memakai spuyer
(nozzle) standar dengan tekanan pompa yang cukup. Spuyer yang pernah dicoba di
Kabupaten Brebes adalah “flat nozzle” (spuyer kipas) yang dapat menghemat
volume aplikasi pestisida sampai 60% (Hidayat 2004).
Balai Penelitian
Tanaman Sayuran juga telah mengembangkan “Bio insektisida” untuk mengendalikan
hama ulat bawang (Spodoptera exigua Hubn.). Insektisida dengan bahan
aktif SeNPV (Spodoptera exigua Nuclear Polyhedrosis Virus), ini relatif aman
untuk lingkungan dan mahluk hidup lainnya, karena sangat selektif, hanya
menjadi patogen untuk ulat bawang (Moekasan 1998).
3.9.
Pemanenan
Bawang
merah dapat dipanen setelah umurnya cukup tua, biasanya pada umur 60 – 70 hari.
Tanaman bawang merah dipanen setelah terlihat tanda-tanda 60% leher batang
lunak, tanaman rebah, dan daun menguning. Pemanenan sebaiknya dilaksanakan pada
keadaan tanah kering dan cuaca yang cerah untuk mencegah serangan penyakit
busuk umbi di gudang. Bawang merah yang telah dipanen kemudian diikat pada
batangnya untuk mempermudah penanganan. Selanjutnya umbi dijemur sampai cukup
kering (1-2 minggu) dengan dibawah sinar matahari langsung, kemudian biasanya
diikuti dengan pengelompokan berdasarkan kualitas umbi. Pengeringan juga dapat
dilakukan dengan alat pengering khusus sampai mencapai kadar air kurang lebih
80%. Apabila tidak langsung dijual, umbi bawang merah disimpan dengan cara
menggantungkan ikatan-ikatan bawang merah di gudang khusus, pada suhu 25-30 ÂșC
dan kelembaban yang cukup rendah (± 60-80%).
No comments:
Post a Comment